Thursday, April 2, 2015

Tips Kesehatan

SHARING DARI TEMAN SAYA NIH... Ini sharing suatu 'Kesaksian' & 'Kesehatan', mudah2an menjadikan manfaat bagi semuanya... "6 tahun yang lalu, setelah kakak ku meninggal, aku membawa mami (saat itu umur 82 th) ikut dgnku di Bdg.. 2 hr kemudian, kulihat mami jalannya agak bungkuk, ketika aku tanya, masih bilang "ga apa2".. Seminggu kemudian kutanya lagi (krn kulihat semakin tdk wajar), baru mengatakan terasa sakit dipunggungnya.. Aku bawa ke Dr internis tulang,. Dirujuk utk di Scan di RS; hasilnya ternyata ruas ke 5 tulang belakang ada yg 'melesak/amblas'; ada 2 pilihan kata Dr : dioperasi (tapi Dr tdk recomended, 40:60 krn faktor usia) or diinfus & terapy utk memperkuat jaringan tulang.. Seminggu 2x diinfus & terapy (biayanya mahal bagiku, terutama infusnya); Sebulan treatment ini, bukannya baikan tapi malah memburuk, sampai mami bilang: ga mau lagi ditreatment, krn dia menyadari akan sangat memberatkan aku & anak/istriku, sedangkan utk recoverynya tdk ada kepastian.. Wah stress berat aku merasakan ini.. Aku coba ganti Dr, hasilnya dikatakan memang sulit, krn sdh berumur & Osteoporosis yg sdh agak akut + ada syaraf yg terkena, paling diberi vitamin & obat penahan rasa nyeri... Setelah 2 mg, semakin parah, mamiku bilang terasa sakit juga di pahanya, sehingga tdk kuat utk berjalan.. Semakin stress kurasakan... Hanyallah BERDOA yg dpt kulakukan.. Seminggu kemudian, seperti ada dorongan dlm diriku.. Aku memberikan buku renungan harian kerohanian yg sdh lama ke mami (sekitar 50 buku, kebetulan dia suka membaca),.. 3 hari kemudian mami bilang, ingin mencoba tip kesehatan yg KEBETULAN dibacanya pada sisipan artikel kecil (hanya 4 baris) di salah 1 buku renungan itu; isinya tip kesehatan kaitan osteoporosis... Tipnya: "Rebuslah 7 lembar daun salam + 1 bh bawang bombay yg di-iris2, yg airnya dr 2 gelas direbusnya menjadi tinggal 1 gelas. Air rebusannya diminum setiap hari.. (daun salam+irisan bawang Bombai nya tdk ikut diminum)".. 3 hari setelahnya mami sdh dpt berjalan lagi, seminggu kemudian berjlnnya sdh cepat & rasa sakitnya baik dipaha maupun punggung jadi hilang... Sejak itu minum terus racikan tsb, bahkan setiap pagi mami (sekarang 88 th) lakukan treatmil yg injakan kaki naik turun itu, rutin s/d sekarang... "Sungguh LUARBIASA KASIHNYA & MUJIZATNYA bagi kita semua yg Percaya & MeyakiniNYA.. Imanuel".. Dan sejak itu, aku sendiri juga ikut meminumnya, dan +/- sebulan kemudian, sakit "boyokku"(kalo bangun tidur sakit sekali) & pergelangan kaki yg sering terasa spt terkilir, & kalau berjalan juga terasa 'berat',. Itu semua hilang rasa sakitnya, bahkan s/d sekarang lari keliling1/2 komplex juga masih OK.. Selain itu: +/- 6 bln sejak minum racikan, aku kedatangan 'pelayanan o/Lansia' dr gerejaku, meskipun sebenarnya bukan utk rayonku (3 oma umur 65-70th). Mrk jlnnya agak ter-tatih2, yg 2 pakai tongkat, yg 1 agak rabun krn diabetes.. Tapi sungguh hebat semangat pelayanan mrk itu.. Waktu obrolan awal ada yg membuatku "nyinyir", ketika mereka tanya umurku, lalu mrk katakan: "wah sebentar lagi enak 'nak, bisa dpt ktp seumur hidup,..bisa dapat discount2... Dlm hati aku mengatakan, wah aku sebentar lagi msk pada usia utk org yg harus "DIKASIHANI"..??? Setelah obrolan lainnya, aku panggil mami utk ikut ngobrol, ketika melihat mamiku mrk bertiga 'terhenyak' makin melihat 'gesitnya' jalan mamiku.. Nah kusharingkan juga tentang "racikan" kpd mrk.. +/- sebln kemudian: salah 1 dr mrk menelpon aku "wah 'nak thx ya, sekarang Tante merasa lbh enakan jalannya, sedikit2 bisa tante lepas tongkatnya.". Kujawab: "Puji Syukur kpd Tuhan, tante...Imanuel senantiasa... Itulah teman2 sedikit sharing Kesaksian & Kesehatan, .. Saya rasa ada baiknya teman2 mencobanya, yg tdk sakitpun bisa utk menjaga & memelihara kesehatan,..Dan yg terpenting ini juga akan lbh menguatkan Iman kita maupun kpd org lain tempat berbagi saling menguatkan, baik Kerohanian maupun Kejasmanian..

Monday, March 3, 2014

JUMLAH KEKAYAAN SALOMO

Kata kaya adalah salah satu kata yang paling familiar bagi semua orang. Hampir semua orang di dunia ini mengejar secara fisik kata tersebut. Mungkin ini termasuk Anda yang sedang membaca artikel ini, bukankah demikian?? Saya meyakininya karena sekarang keinginan terdalam hati Anda ini sedang diekspresikan oleh senyuman Anda. ^_^ Saya berharap energy Anda masih cukup untuk mengejar hal tersebut dan Saya sangat berharap artikel ini dapat menolong Anda mengerjakan hal-hal yang penting dari semua kekayaan materi yang telah Anda dapatkan selama ini. Tidak ada satupun orang yang kekayaannya melebihi Salomo, anak Daud. Kiranya fakta-fakta berikut ini dapat menopang kesimpulan tersebut di atas. A. Daud, ayah Salomo telah meninggalkan warisan untuk pembangunan Bait Suci yang tidak diizinkan Tuhan dibangun oleh Daud (lihat 1 Tawarikh 22:14) : a) 100.000 talenta emas b) 1 juta talenta perak, c) sangat banyak tembaga dan besi, d) juga kayu dan batu aras Dari kamus Alkitab kita tahu bahwa 1 talenta = 34 kg. 1) Jadi, 100 ribu talenta emas itu sama dengan 3,4 juta kg. Kalau kita andaikan harga emas rata-rata Rp. 250.000/gram untuk emas 24 karat (harga nyata emas Rp. 325.000/gram pada April 2010), maka harga emas dari Daud tersebut adalah 3,4 milyar gram x Rp. 250.000 = Rp. 850 trilyun atau setara US$ 89,5 milyar pada kurs US$ 1 = Rp. 9500 . 2) 1 juta talenta perak itu sama dengan 34 juta kg. Kalau kita andaikan harga perak Rp. 4.500/gram (harga nyata perak sekitar Rp. 5.300/gram pada April 2010), maka harga perak tersebut adalah 34 milyar gram x Rp. 4.500 = Rp. 153 trilyun atau setara US$ 16 milyar. 3) Kita andaikan harga tembaga dan besi yang sangat banyak itu setengah harga dari perak saja yaitu Rp. 76,5 trilyun atau setara US$ 8 milyar. 4) Dan juga harga kayu dan batu aras setengah dari harga tembaga dan besi yaitu Rp. 38,25 trilyun atau setara US$ 4 milyar. Total warisan ini adalah Rp. 1117,75 trilyun atau setara US$ 117,5 milyar. B. Kekayaan Daud juga yang diwariskan kepada Salomo untuk pembangunan Bait Suci adalah batu-batu berharga seperti yang dicatat dalam 1 Tawarikh 29:2. Anggaplah harga batu-batu permata berharga ini hanya setengah dari harga kayu dan batu aras yaitu Rp. 19,125 trilyun atau setara US$ 2 milyar. C. Kekayaan pribadi Daud ditambahkan untuk Bait Suci sesuai catatan 1 Tawarikh 29:4 adalah : a) 3000 talenta emas Ofir = 3000 x 34000 gram x Rp. 250.000 = Rp. 25,5 trilyun b) 7000 talenta perak murni = 7000 x 34000 gr x Rp. 4.500 = Rp. 1,071 trilyun Total kekayaan pribadi Daud yang ditambahkan adalah Rp. 26, 571 trilyun atau setara US$ 2,8 milyar. D. Tambahan dari para pejabat istana dan lainnya (1 Tawarikh 29:7) adalah : a) 5000 talenta emas Ofir = 5000 x 34000 gram x Rp. 250.000 = Rp. 42,5 trilyun b) 10.000 talenta perak murni = 10.000 x 34000 gr x Rp. 4.500 = Rp. 1,530 trilyun c) 10.000 dirham = 10.000 x 8 gr x Rp. 250.000 = Rp. 20 milyar d) Andaikan Tembaga dan besi = Rp. 10 milyar. Total ditambahkan dari pejabat-pejabat adalah Rp. 44,33 trilyun atau setara US$ 4,7 milyar. Total Aset dari Salomo hanya dari warisan Daud dan belum termasuk kekayaan pribadinya pada waktu memerintah adalah Rp. 1207,5 trilyun atau setara US$ 127 milyar. (catatan : Kemasyhuran dan Kekayaan Salomo jauh melebihi Daud ayahnya seperti dicatat dalam 2 Tawarik 1:12,15; ”maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau. Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit.”) Perbandingan kekayaan dengan orang terkaya dunia menurut Forbes World’s Billionaires tahun 2009 yang diumumkan pada triwulan I tahun 2010 : 1. Carlos Slim Helu (Raja Telekomunikasi Meksiko) : US$ 53,5 milyar. 2. Bill Gates (Boss Microsoft) : US$ 53 milyar. 3. Warren Buffet (nabinya para investor saham) : US$ 47 milyar Inilah kesimpulan tentang Salomo : a. Memiliki kekayaan yang tiada tara. Hanya dari warisan orang tua saja kekayaannya belum dapat ditandingi oleh gabungan hampir 3 orang terkaya di dunia saat ini. b. Salomo merupakan manusia paling berhikmat, cerdas dan mempesona di atas muka bumi saat itu. c. Dia menduduki jabatan tertinggi kerajaan yang paling maju dan beradab saat itu di dunia. d. Salomo merupakan manusia paling banyak istrinya di dunia yang siap untuk memuaskan hasrat seksualnya. Jumlah istrinya 700 orang dari golongan bangsawan dan selir/gundik berjumlah 300 orang. (pikirkan apakah dia dapat meniduri semua istrinya itu dalam setahun yang hanya berjumlah 365 hari.) Tetapi Salomo jugalah dalam puncak kesuksesannya menulis kitab Pengkotbah dalam situasi tertekan, stress, depresi dan kehilangan arah. Pesan berulang dari kitab Pengkotbah adalah segala sesuatu sia-sia! Salomopun dalam pencarian rahasia hidup ini hanya menyimpulkan secara sederhana seperti yang tertulis dalam penutup kitab Pengkotbah bahwa Takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-perintahNYA adalah kewajiban setiap orang. Hal penting dari Salomo buat kita adalah pengejaran akan Tuhan dan kehendakNYA buat kita di generasi ini haruslah merupakan prioritas utama dalam hidup ini lebih dari pengejaran akan uang, kepopuleran, kedudukan ataupun kepuasan seksual semata-mata. Semoga pesan ini meredifinisikan kembali orientasi hidup dan kerja kita di dunia ini. Big God Bless You all.

Monday, February 24, 2014

DULU TRADER, KINI INVESTOR SAHAM

Handhianto Suryo Kentjono, Wakil Direktur Utama PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) JAKARTA. Dorongan berinvestasi bisa datang kapan saja, bahkan di saat kepepet. Seperti pengalaman Handhianto Suryo Kentjono, Wakil Direktur Utama PT MNC Skyvision Tbk (MSKY). Kepepet butuh banyak uang saat merantau di negeri orang, Handhianto nekat memulai petualangan investasi dengan biaya kuliah. Ketika itu, ia tengah menempuh pendidikan di Amerika Serikat (AS). Bermodal uang kuliah senilai US$ 31.000, Handhi pun memulai trading saham. "Ya, sebagai day-trader," ungkap Handhi. Ia mengaku bermodal nekat saja, karena ia tidak memiliki latar belakang atau pengetahuan sama sekali di dunia pasar modal. Pria yang menggenggam gelar PhD bidang Applied Mathematics dari University of Montana ini mengaku, tidak ada yang mengajaknya terjun ke dunia pasar modal. "Mungkin naluri ya. Jadi uangnya terbatas, kuliah masih panjang, perlu cari uang," ungkap pria 50 tahun ini terkekeh. Memang, warga negara asing yang tinggal di AS tidak boleh untuk bekerja penuh waktu. Makanya, Handhi memilih membiakkan duit di pasar yang berisiko tinggi tersebut. Selain bertransaksi saham, ia juga mengajar untuk menambah penghasilan. "Saya mengajar supaya ada pendapatan tambahan," ungkap pria yang kadang bermain gitar di waktu luangnya ini. Tentu saja, mantan Managing Director Rimba Group ini juga mengalami masa pasang surut. "Naik turun sudah pasti, namanya transaksi ini bukan investasi," katanya. Saat itu, Handhi melakukan jual beli saham berdasarkan rumor, analisis dan momentum tanpa mengetahui fundamental perusahaan. Ia mengaku beruntung, dapat melewati rontoknya Wallstreet pada tahun 1987. Ketika itu, ia sudah mengalihkan seluruh investasi sahamnya ke emas. Handhi mengatakan, ia tidak paham dengan fundamental. Ia bertransaksi saham berdasarkan momentum dan tren. Karena ia melihat momentum dan tren saham sudah mendekati bubble, ia pun lompat ke logam mulia. Sebelum kembali ke Indonesia, Handhi menjual seluruh investasinya di Amerika Serikat pada tahun 1998. Meski awalnya nekat, toh dari transaksi di pasar saham itu, ia dapat mencukupi biaya kuliahnya. Ia bahkan mengirimkan sebagian dana ke Indonesia untuk orangtua. Sekembalinya ke Indonesia, Handhi kembali membiakkan dana di pasar modal. Tapi, ia tak lagi sebagai day trader seperti semasa tinggal di AS. Saat ini, Handhi lebih memposisikan diri sebagai investor saham dan bukan trader. Maklum, keadaan dirinya sekarang sudah berubah. Dulu ia belum menikah dan punya anak. Ia kini berkeluarga dengan dua orang anak. Faktor lain yang berpengaruh juga karena filosofi investasi yang sudah berubah. "Faktornya karena saya beli perusahaan, saya berinvestasi di sana," ungkapnya. Karena perubahan filosofi ini, Handhi selalu melihat profil perusahaan sebelum membeli saham. Ia menganalisa fundamental dan prospeknya. Baginya, membeli saham berarti membeli suatu bisnis, bukan hanya saham untuk ditransaksikan. "Jadi berinvestasi berdasarkan fundamental," ujarnya. Handhi kini membagi proporsi investasinya sebanyak 70% di saham dan 30% di properti. Pemilihan saham sebagai mayoritas alokasi investasi semata karena memberi return lebih tinggi dari investasi di bidang lain. Saat ini saham-saham yang menjadi pilihan dia adalah saham sektor media dan properti. Sementara untuk investasi properti, Handhi memilih tanah dan rumah. Ia menghindari berinvestasi di apartemen karena kurang suka menempatinya. "Apartemen mungkin bagus, tapi saya termasuk old-fashioned. Saya lihatnya tanah dan rumah untuk tinggal," ujarnya. Strategi melawan pasar Ketika trading saham dahulu, Handhi menerapkan strategi contrarian investing, yaitu mengambil tindakan yang berlawanan dengan mayoritas pelaku pasar. "Waktu orang keluar, saya sadar ini waktunya beli. Ketika orang lain masuk, saya keluar," ujar Handhi. Strategi kontrarian ini, ia dapatkan dari pengalaman. Hal ini, menurut dia, berkaitan dengan psikologi orang yang kadang tidak tahu bottom. Dengan strategi ini, Handhi juga memperingatkan investor supaya jangan terbawa emosi karena kadang ada orang yang suka suatu saham dan tidak mau melepas. Handhi juga mengingatkan, supaya investor lain tidak meniru caranya bertransaksi dengan menggunakan seluruh dananya. "Saya pakai uang sekolah untuk trading. Saya tidak pakai 30%, saya pakai semua. Itu enggak bijak," ungkapnya. Kelak, jika melihat anaknya trading memakai cara seperti itu, ia akan melarangnya. Bukan berarti ia mengabaikan insting, melainkan menurutnya, memang cara itu salah dan tidak bisa dibenarkan menggunakan teori apapun. Namun, anak-anak Handhi masih perlu waktu lama sebelum bisa trading di bursa. Kedua anak Handhi masih berusia di bawah lima tahun. Untuk anak-anaknya, Handhi menginvestasikan buku dan membacakannya. "Menurut saya, haus akan pengetahuan itu harus dikembangkan ke anak," ujar Handhi.

Thursday, November 7, 2013

Ekonomi Dunia vs USA

Ekonomi dunia itu TIDAK adil karena negara2 harus punya dollar untuk bayar import .... Kalo engga punya dollar maka anak2 bisa engga dapat obat karena tidak ada dollar untuk membayarnya .... Sebaliknya Amerika tinggal bikin dollar dari kertas dan tinta ijo.... Jadi negara2 yg JAGO KANDANG tapi engga bisa menghasilkan dollar akan DIKERJAIN ..... Pada saat Amerika krisis dari thn 2008 sampai sekarang, Fed mencetak dollar untuk memompa Ekonomi Amerika, dan dollar murah itu mengalir keseluruh dunia karena MURAH... Saat Ekonomi Amerika membaik maka uang yg dipompa kepasar akan ditarik kembali, ini akan mengakibatkan KELANGKAAN dollar pada negara2 yg JADO KANDANG Kelangkaan ini menjadi SUMBER SPEKULASI oleh FM Global (TERORIS), spekulasi ini akan mengakibatkan KELANGKAAN dollar makin MENJADI2... KRISIS MONETER ini AKAN selalu BERULANG selama dollar adalah alat pembayaran internasional ....

Tuesday, November 5, 2013

Instrumen Investasi : SAHAM

Tulisan ini di mulai dari pertanyaan seorang sahabat kepada saya, "alat investasi terbaik itu apa ?". To be fair, sebagai seorang investor saham saya pasti akan mengatakan saham adalah yg terbaik, seorang investor properti akan mengatakan properti yg terbaik, investor emas akan mengatakan emas yg terbaik, begitu seterusnya...jadi jawaban saya di sini harus Anda cerna sendiri dan pikirkan mana yg terbaik untuk diri Anda sendiri. Mengapa Saham? Banyak orang lupa atau tidak tahu apa artinya saham, dan menganggap saham adalah suatu angka-angka yg berubah sehingga menimbulkan keuntungan maupun kerugian bagi pemiliknya. Mungkin juga bagi Anda, saham itu seperti objek tidak dikenal yg bergerak sesuka hatinya dan oleh karenanya saham itu adalah objek spekulasi atau kasarnya: JUDI. Kenyataannya, saham adalah bukti kepemilikan sebuah usaha/bisnis. Memiliki saham sama artinya dengan memiliki bisnis. Karena bisnis adalah suatu kegiatan operasional untuk menghasilkan laba, maka laba perusahaan tersebut akan tercermin melalui harga sahamnya yg naik. Setiap lembar saham yg dimiliki bukanlah kertas kosong, pemegang saham adalah bagian dari bisnis yg dimilikinya. Pada umumnya nilai saham akan naik dari ...>>> waktu ke waktu karena bisnis yg berhasil, menghasilkan laba, dan terus tumbuh bertambah besar (bahasa kerennya, productive asset --- harta yg produktif). Hasil yg ditawarkan dari Saham Untuk Indonesia, jika diminta suatu angka, maka saya akan menyebutnya 20%~30% per tahun. Bukan berarti semua saham akan menghasilkan hasil tsb, karena kinerja perusahaan berbeda-beda. Setiap waktu tentu saja ada perusahan yg bisnisnya lesu, ada yg bisnisnya cemerlang, ada yg merugi, ada yg untung biasa2 saja, ada yg untung fantastis. Mungkin kedengarannya kecil sekali, 20%~30% tidak akan membuat seseorang kaya raya, bagaimana mungkin seorang Warren Buffet dapat menjadi orang terkaya di dunia dengan cara berinvestasi di saham? Jawabannya adalahcompounding result, hasil yg didapat diinvestasikan kembali. Jika di-rata2-kan, return Mr. Buffet per tahunnya sekitar 26%, jadi bukan suatu angka gila seperti untung 100%, 1000%, atau bahkan lebih... Ilustrasinya begini, jika Anda mulai dengan 100 juta hari ini, dengan return 30% per tahun, maka 30 tahun lagi 261Milyar. Lho kok bisa, begini perhitungannya: Waktu Nilai Investasi Mulai 100 jt tahun #1 130 jt tahun #2 169 jt tahun #3 219.7 jt tahun #4 285.61 jt tahun #5 371.293 jt ... ... tahun #10 1378 jt tahun #15 5118 jt tahun #20 19004 jt tahun #25 70564 jt tahun #30 261999 jt Investasi lain apa yg dapat menawarkan return setinggi itu? boleh saya katakan, saya belum menemukannya**. Mungkin yg terdekat adalah investasi pada properti, terutama pada lokasi strategis. Di sini kelebihan saham dibanding investasi properti adalah saham sangat liquid, dan entry barrier yg rendah. Liquid maksudnya saham bisa dijual kapanpun kita mau pada hari bursa buka (Senin hingga Jumat) tanpa perlu pusing mencari pembeli, jika menjual properti kita harus susah payah dulu mencari pembeli. Entry barrier yg rendah maksudnya dengan modal kecil sudah bisa mulai, misal 5 juta. 5 juta cukup untuk mulai (mulai saja ya...) dan sudah bisa membeli saham perusahaan bagus dan besar seperti Astra, dan tanpa pinjaman loh... Kalau properti banyakan orang cuma sanggup sampai DP, sementara sisanya kredit. Resiko Berinvestasi di Saham Perusahaan bisa saja rugi, bisnis bisa sepi, manajemen bisa tidak jujur (baca: korup), dll... Resiko kerugian di saham ada dan nyata. Jika perusahaan rugi maka akan tercermin di harga sahamnya yg turun sehingga pemegang sahamnya mengalami kerugian. Namun semua kendaraan investasi punya resiko. Surat Utang Negara (SUN) contohnya, pada negara Yunani yg dilanda krisis, ternyata negara tersebut tidak mampu membayar. Emas contoh lain, yg kata orang selalu naik, pada akhir tahun 2011 emas mengalami penurunan hingga 20%. Jadi sebenarnya sama saja, semua beresiko. Mungkin ada yg punya alasan bahwa emas, walau turun 20%, nantinya akan naik lagi dan akan mencetak rekor baru. Yah mungkin saja, tapi perlu diketahui bahwa saham pun demikian. Perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, akan tumbuh terus bahkan ketika krisis finansial datang melanda. Contoh saja Indonesia sudah melewati krisis terberatnya di thn '98 dan Anda bisa melihat fakta bahwa masih banyak perusahaan yg masih berdiri sekarang bahkan sudah tumbuh lebih besar berkali2 lipat sekarang. Pesan saya, sebagai investor kita dapat meminimalkan resiko kita dengan memilih saham pada perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, membukukan keuntungan dan terus tumbuh. Note dari sahampemenang : Resiko berinvestasi di saham dapat diminimalisir dengan memilih saham berfundamental kuat, bermanajemen/pemilik berintegritas baik dan mendapatkannya di harga resiko rendah. Selamat Berinvestasi! Kalyana Mitta
Instrumen Investasi : SAHAM Tulisan ini di mulai dari pertanyaan seorang sahabat kepada saya, "alat investasi terbaik itu apa ?". To be fair, sebagai seorang investor saham saya pasti akan mengatakan saham adalah yg terbaik, seorang investor properti akan mengatakan properti yg terbaik, investor emas akan mengatakan emas yg terbaik, begitu seterusnya...jadi jawaban saya di sini harus Anda cerna sendiri dan pikirkan mana yg terbaik untuk diri Anda sendiri. Mengapa Saham? Banyak orang lupa atau tidak tahu apa artinya saham, dan menganggap saham adalah suatu angka-angka yg berubah sehingga menimbulkan keuntungan maupun kerugian bagi pemiliknya. Mungkin juga bagi Anda, saham itu seperti objek tidak dikenal yg bergerak sesuka hatinya dan oleh karenanya saham itu adalah objek spekulasi atau kasarnya: JUDI. Kenyataannya, saham adalah bukti kepemilikan sebuah usaha/bisnis. Memiliki saham sama artinya dengan memiliki bisnis. Karena bisnis adalah suatu kegiatan operasional untuk menghasilkan laba, maka laba perusahaan tersebut akan tercermin melalui harga sahamnya yg naik. Setiap lembar saham yg dimiliki bukanlah kertas kosong, pemegang saham adalah bagian dari bisnis yg dimilikinya. Pada umumnya nilai saham akan naik dari ...>>> waktu ke waktu karena bisnis yg berhasil, menghasilkan laba, dan terus tumbuh bertambah besar (bahasa kerennya, productive asset --- harta yg produktif). Hasil yg ditawarkan dari Saham Untuk Indonesia, jika diminta suatu angka, maka saya akan menyebutnya 20%~30% per tahun. Bukan berarti semua saham akan menghasilkan hasil tsb, karena kinerja perusahaan berbeda-beda. Setiap waktu tentu saja ada perusahan yg bisnisnya lesu, ada yg bisnisnya cemerlang, ada yg merugi, ada yg untung biasa2 saja, ada yg untung fantastis. Mungkin kedengarannya kecil sekali, 20%~30% tidak akan membuat seseorang kaya raya, bagaimana mungkin seorang Warren Buffet dapat menjadi orang terkaya di dunia dengan cara berinvestasi di saham? Jawabannya adalahcompounding result, hasil yg didapat diinvestasikan kembali. Jika di-rata2-kan, return Mr. Buffet per tahunnya sekitar 26%, jadi bukan suatu angka gila seperti untung 100%, 1000%, atau bahkan lebih... Ilustrasinya begini, jika Anda mulai dengan 100 juta hari ini, dengan return 30% per tahun, maka 30 tahun lagi 261Milyar. Lho kok bisa, begini perhitungannya: Waktu Nilai Investasi Mulai 100 jt tahun #1 130 jt tahun #2 169 jt tahun #3 219.7 jt tahun #4 285.61 jt tahun #5 371.293 jt ... ... tahun #10 1378 jt tahun #15 5118 jt tahun #20 19004 jt tahun #25 70564 jt tahun #30 261999 jt Investasi lain apa yg dapat menawarkan return setinggi itu? boleh saya katakan, saya belum menemukannya**. Mungkin yg terdekat adalah investasi pada properti, terutama pada lokasi strategis. Di sini kelebihan saham dibanding investasi properti adalah saham sangat liquid, dan entry barrier yg rendah. Liquid maksudnya saham bisa dijual kapanpun kita mau pada hari bursa buka (Senin hingga Jumat) tanpa perlu pusing mencari pembeli, jika menjual properti kita harus susah payah dulu mencari pembeli. Entry barrier yg rendah maksudnya dengan modal kecil sudah bisa mulai, misal 5 juta. 5 juta cukup untuk mulai (mulai saja ya...) dan sudah bisa membeli saham perusahaan bagus dan besar seperti Astra, dan tanpa pinjaman loh... Kalau properti banyakan orang cuma sanggup sampai DP, sementara sisanya kredit. Resiko Berinvestasi di Saham Perusahaan bisa saja rugi, bisnis bisa sepi, manajemen bisa tidak jujur (baca: korup), dll... Resiko kerugian di saham ada dan nyata. Jika perusahaan rugi maka akan tercermin di harga sahamnya yg turun sehingga pemegang sahamnya mengalami kerugian. Namun semua kendaraan investasi punya resiko. Surat Utang Negara (SUN) contohnya, pada negara Yunani yg dilanda krisis, ternyata negara tersebut tidak mampu membayar. Emas contoh lain, yg kata orang selalu naik, pada akhir tahun 2011 emas mengalami penurunan hingga 20%. Jadi sebenarnya sama saja, semua beresiko. Mungkin ada yg punya alasan bahwa emas, walau turun 20%, nantinya akan naik lagi dan akan mencetak rekor baru. Yah mungkin saja, tapi perlu diketahui bahwa saham pun demikian. Perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, akan tumbuh terus bahkan ketika krisis finansial datang melanda. Contoh saja Indonesia sudah melewati krisis terberatnya di thn '98 dan Anda bisa melihat fakta bahwa masih banyak perusahaan yg masih berdiri sekarang bahkan sudah tumbuh lebih besar berkali2 lipat sekarang. Pesan saya, sebagai investor kita dapat meminimalkan resiko kita dengan memilih saham pada perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, membukukan keuntungan dan terus tumbuh. Note dari sahampemenang : Resiko berinvestasi di saham dapat diminimalisir dengan memilih saham berfundamental kuat, bermanajemen/pemilik berintegritas baik dan mendapatkannya di harga resiko rendah. Selamat Berinvestasi! Kalyana Mitta
Instrumen Investasi : SAHAM Tulisan ini di mulai dari pertanyaan seorang sahabat kepada saya, "alat investasi terbaik itu apa ?". To be fair, sebagai seorang investor saham saya pasti akan mengatakan saham adalah yg terbaik, seorang investor properti akan mengatakan properti yg terbaik, investor emas akan mengatakan emas yg terbaik, begitu seterusnya...jadi jawaban saya di sini harus Anda cerna sendiri dan pikirkan mana yg terbaik untuk diri Anda sendiri. Mengapa Saham? Banyak orang lupa atau tidak tahu apa artinya saham, dan menganggap saham adalah suatu angka-angka yg berubah sehingga menimbulkan keuntungan maupun kerugian bagi pemiliknya. Mungkin juga bagi Anda, saham itu seperti objek tidak dikenal yg bergerak sesuka hatinya dan oleh karenanya saham itu adalah objek spekulasi atau kasarnya: JUDI. Kenyataannya, saham adalah bukti kepemilikan sebuah usaha/bisnis. Memiliki saham sama artinya dengan memiliki bisnis. Karena bisnis adalah suatu kegiatan operasional untuk menghasilkan laba, maka laba perusahaan tersebut akan tercermin melalui harga sahamnya yg naik. Setiap lembar saham yg dimiliki bukanlah kertas kosong, pemegang saham adalah bagian dari bisnis yg dimilikinya. Pada umumnya nilai saham akan naik dari ...>>> waktu ke waktu karena bisnis yg berhasil, menghasilkan laba, dan terus tumbuh bertambah besar (bahasa kerennya, productive asset --- harta yg produktif). Hasil yg ditawarkan dari Saham Untuk Indonesia, jika diminta suatu angka, maka saya akan menyebutnya 20%~30% per tahun. Bukan berarti semua saham akan menghasilkan hasil tsb, karena kinerja perusahaan berbeda-beda. Setiap waktu tentu saja ada perusahan yg bisnisnya lesu, ada yg bisnisnya cemerlang, ada yg merugi, ada yg untung biasa2 saja, ada yg untung fantastis. Mungkin kedengarannya kecil sekali, 20%~30% tidak akan membuat seseorang kaya raya, bagaimana mungkin seorang Warren Buffet dapat menjadi orang terkaya di dunia dengan cara berinvestasi di saham? Jawabannya adalahcompounding result, hasil yg didapat diinvestasikan kembali. Jika di-rata2-kan, return Mr. Buffet per tahunnya sekitar 26%, jadi bukan suatu angka gila seperti untung 100%, 1000%, atau bahkan lebih... Ilustrasinya begini, jika Anda mulai dengan 100 juta hari ini, dengan return 30% per tahun, maka 30 tahun lagi 261Milyar. Lho kok bisa, begini perhitungannya: Waktu Nilai Investasi Mulai 100 jt tahun #1 130 jt tahun #2 169 jt tahun #3 219.7 jt tahun #4 285.61 jt tahun #5 371.293 jt ... ... tahun #10 1378 jt tahun #15 5118 jt tahun #20 19004 jt tahun #25 70564 jt tahun #30 261999 jt Investasi lain apa yg dapat menawarkan return setinggi itu? boleh saya katakan, saya belum menemukannya**. Mungkin yg terdekat adalah investasi pada properti, terutama pada lokasi strategis. Di sini kelebihan saham dibanding investasi properti adalah saham sangat liquid, dan entry barrier yg rendah. Liquid maksudnya saham bisa dijual kapanpun kita mau pada hari bursa buka (Senin hingga Jumat) tanpa perlu pusing mencari pembeli, jika menjual properti kita harus susah payah dulu mencari pembeli. Entry barrier yg rendah maksudnya dengan modal kecil sudah bisa mulai, misal 5 juta. 5 juta cukup untuk mulai (mulai saja ya...) dan sudah bisa membeli saham perusahaan bagus dan besar seperti Astra, dan tanpa pinjaman loh... Kalau properti banyakan orang cuma sanggup sampai DP, sementara sisanya kredit. Resiko Berinvestasi di Saham Perusahaan bisa saja rugi, bisnis bisa sepi, manajemen bisa tidak jujur (baca: korup), dll... Resiko kerugian di saham ada dan nyata. Jika perusahaan rugi maka akan tercermin di harga sahamnya yg turun sehingga pemegang sahamnya mengalami kerugian. Namun semua kendaraan investasi punya resiko. Surat Utang Negara (SUN) contohnya, pada negara Yunani yg dilanda krisis, ternyata negara tersebut tidak mampu membayar. Emas contoh lain, yg kata orang selalu naik, pada akhir tahun 2011 emas mengalami penurunan hingga 20%. Jadi sebenarnya sama saja, semua beresiko. Mungkin ada yg punya alasan bahwa emas, walau turun 20%, nantinya akan naik lagi dan akan mencetak rekor baru. Yah mungkin saja, tapi perlu diketahui bahwa saham pun demikian. Perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, akan tumbuh terus bahkan ketika krisis finansial datang melanda. Contoh saja Indonesia sudah melewati krisis terberatnya di thn '98 dan Anda bisa melihat fakta bahwa masih banyak perusahaan yg masih berdiri sekarang bahkan sudah tumbuh lebih besar berkali2 lipat sekarang. Pesan saya, sebagai investor kita dapat meminimalkan resiko kita dengan memilih saham pada perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, membukukan keuntungan dan terus tumbuh. Note dari sahampemenang : Resiko berinvestasi di saham dapat diminimalisir dengan memilih saham berfundamental kuat, bermanajemen/pemilik berintegritas baik dan mendapatkannya di harga resiko rendah. Selamat Berinvestasi! Kalyana Mitta